Peningkatan kompetensi merupakan hal yang sangat penting bagi pustakawan. Hal tersebut bisa didapatkan dari berbagai kegiatan seperti seminar, bimtek, workshop atau diklat tentang kepustakawanan. Perpustakaan Nasional RI setiap tahunnya menyelenggarakan berbagai macam diklat tentang kepustakawanan seperti diklat inpassing, diklat layanan perpustakaan, diklat kepala perpustakaan sekolah, dan lain-lain. Salah satu pustakawan UIN Imam Bonjol Padang yaitu Maizi Latifa, S.Hum mendaftar dan terverifikasi sebagai peserta Diklat Promosi Perpustakaan Berbasis Digital Angkatan IV.
Diklat ini dilaksanakan secara daring melalui Portal E-Learning Diklat Kepustakawanan (Eldika) dengan metode Synchronus dan Asynchronus. Diklat diselenggarakan dari tanggal 20 Juli hingga 10 Agustus 2022. Peserta diklat Promosi Perpustakaan Berbasis Diklat Angkatan IV adalah sebanyak 40 orang yang berasal dari seluruh perpustakaan di Indonesia (Perpustakaan umum, khusus, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan perguruan tinggi).
Materi yang disampaikan dalam diklat ini diantaranya yaitu:
1. Pengantar Promosi Perpustakaan Berbasis Digital
2. Etika Promosi Perpustakaan Berbasis Digital
3. Copywriting
4. Pembuatan Konten Promosi Berbasis Digital
5. Media Sosial Sebagai Alat Promosi Perpustakaan
6. Blog & Vlog Sebagai Alat Promosi Perpustakaan
7. Customer Relationship Management Pada Perpustakaan
8. Perancangan Promosi Perpustakaan Berbasis Digital
9. Branding untuk Perpustakaan
10. Observasi Lapangan
Peserta diklat diberikan materi secara online melalui Zoom Meeting oleh widyaiswara Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional RI. Setiap materi akan ada tugas individu maupun kelompok. Di akhir pertemuan, peserta ditugaskan membuat observasi lapangan mengenai kegiatan promosi yang telah dilakukan di perpustakaan masing-masing. Observasi ini bertujuan untuk menilai sejauh mana kegiatan promosi berbasis digital yang telah dilaksanakan.
Dari hasil observasi lapangan di UPT Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang, kegiatan promosi perpustakaan berbasis digital belum dilaksanakan dengan maksimal. Perpustakaan belum mempunyai tim promosi, sedangkan hal tersebut merupakan suatu keharusan agar promosi dapat berjalan dengan maksimal. Adanya tim juga akan membuat perencanaan program promosi dapat disusun dengan baik. UPT Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang sudah memiliki beberapa media sosial seperti facebook, instagram, telegram, whatsapp grup, dan youtube. Perpustakaan juga sudah memiliki website. Namun, kegiatan promosi pada tiap-tiap medsos belum terjadwal dan terencana dengan baik. Tiap medsos memiliki karakteristik konten masing-masing, maka dari itu perlu perencanaan dan penjadwalan konten.
UPT Perpustakaan UIN Imam Bonjol juga perlu menjalin hubungan yang baik dengan pemustaka melalui Customer Relationship Management. CRM akan membuat pemustaka menjadi loyal terhadap perpustakaaan hingga ia mempromosikan perpustakaan kepada pemustaka lainnya. Perpustakaan perlu membuat program CRM seperti memberikan penghargaan kepada pemustaka teraktif, giveaway, dan lain sebagainya.